Tulangbawang Barat – (Infoku.co.id)
Produksi Padi di Wilayah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) di tahun 2023, ditargetkan meningkat sebanyak 5% dari tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHB), Setempat Untung Budiono via Whatsapp Selasa, (11/7/2023).
“berdasarkan data tahun 2022, produksi padi di daerah kita mencapai angkat 75 ribu Ton. Dan tahun ini kita menargetkan kenaikan produksi sebesar 5% dari tahun sebelumnya, yakni diangka 80 ribu ton”, ungkap Untung Budiono dalam pesan Whatsappnya.
Untung menjelaskan, untuk mewujudkan hal target tersebut, tahun ini sebanyak 400 hektare lahan sawah di Kabupaten Tubaba telah menerima bantuan benih padi jenis Inpari 32 dari Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pertanian dan disaksikan langsung oleh perwakilan Kementerian Pertanian RI pada awal bulan Maret.
” Ada dua kecamatan, Tulangbawang Udik (TBU) terdapat satu kelompok tani dan Kecamatan Gunung Agung ada 13 kelompok yang menerima. Perhektare mendapatkan 25 kg benih,” kata Untung.
Menurutnya, dalam kurun waktu 115 hari, pada jenis Inpari 32 sudah bisa di panen. Kemudian dari segi kualitas padi inbrida tersebut y cukup tahan dengan serangan penyakit dan hama. Termasuk jenis benih unggulan terbaru.
Untuk produktivitasnya, sesuai dengan sertifikat, benih padi Inpari 32 dapat menghasilkan 6 Ton padi per hektare. Tapi, biasanya tergantung dengan kondisi kesuburan tanah dan pupuk di lapangan petani mampu 5 Ton perhektare.
” Jika diakumulasikan 400 Hektare dapat menghasilkan 20 ribu Ton padi,” tuturnya.
Masih kata Untung, Dinas TPHB Tubaba juga mengusulkan kepada Pemprov penggantian benih yang akan diberikan kepada petani yang terdampak musibah Banjir. Saat ini sedang dalam tahapan inventarisir dalam proses pengusulan.
Kemudian dalam menghadapi musim tanam kedua yang masuk pada bulan September 2023 mendatang, pihaknya kembali mengusulkan bantuan benih untuk penanaman.
Teknik yang dilakukan adalah kolaborasi antara Pemkab Tubaba melalui DTPHB dengan Pemprov dan Kementerian Pertanian.
” Pemerintah pusat melalui APBN memberikan bantuan penganggaran, Pemprov Lampung melakukan pengelolaan secara administrasi keuangan dan pengadaannya.Kita di Kabupaten memberikan kontribusi kepada penyuluh dengan melakukan pendampingan petani, mulai dari pengusulan dan pembudidayaannya,” pungkasnya. (Rd)