Tulangbawang Barat, (infoku.co.id)
Terkait sejumlah alat berat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba) yang rusak dan terbengkalai di gudang/workshop Dinas PUPR saat ini menimbulkan dugaan bahwa Penggunaan Anggaran Perawatan Alat Berat tahun 2022 disinyalir tidak terealisasi dengan maksimal dan menjerumus pada adanya penyimpangan anggaran.
Dugaan itu dari besarnya biaya perawatan yang di gelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tubaba untuk Alat berat Dinas PUPR yang tidak sebanding dengan hasil yang di capai dengan kondisi alat berat yang saat ini terlihat memprihatinkan, terlebih lagi untuk target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Alat berat tersebut hanya sekira 50 juta rupiah saja.
Terlihat sejumlah Alat Berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tulang bawang barat (Tubaba) mangkrak di gudang/workshop Dinas PUPR dalam kondisi rusak dan rata-rata tidak layak pakai.
Berdasarkan hasil peninjauan kelokasi Garasi di Kantor Dinas PUPR Tubaba Senin (27/2/2023) sekira pukul 10:30 Wib, nampak sejumlah Alat Berat yang terlihat dalam kondisi yang cukup memprihatinkan tersebut diantaranya yakni Tiga (3) unit alat berat jenis Motor Grader, satu (1) unit alat berat jenis Wheel loader, dan dua (2) unit alat berat jenis Excavator, serta tiga (3) unit alat berat jenis Tandem Roler.
Misalnya saja pada Alat berat jenis Motor Grader, kondisi yang cukup parah jelas terlihat pada bagian Ban yang masih terpasang. Selain Ban yang terlihat jelas mulai adanya keretakan (pecah-pecah), nampak ban Alat berat tersebut sudah tidak layak pakai bahkan terlihat jelas mulai gundul serta ada salah satu Ban justru dengan kondisi yang tidak terpasang.
Disamping kondisi Ban yang cukup memprihatinkan, pada beberapa bagian alat berat juga terlihat dengan kondisi oli yang berceceran dan ada sejumlah fisik kendaraan yang pecah. hal tersebut disinyalir akibat dari pemakaian dan minimnya perawatan hingga menimbulkan kerusakan yang kian parah, dan ironisnya itu terjadi hampir pada seluruh alat berat jenis Motor Grader tersebut.
Kemudian pada Alat Berat jenis Wheel loader, pada bagian Vital yakni Bucket terlihat dalam kondisi rusak dengan gigi penggaruk yang bengkok. Dan kondisi ban depan juga terlihat jelas adanya keretakan yang nyaris dalam kondisi yang gundul.
Selanjutnya pada Alat berat jenis lainya, bahkan terlihat dalam kondisi yang mulai berkarat dan oli berceceran. Diduga hal tersebut karna minimnya perawatan yang dilakukan setelah penggunaan Alat Berat tersebut. Hampir seluruh bagian Ban dan Penggerak dalam kondisi berlumpur yang mulai mengeras.
Sementara waktu lalu Diakuinya bahwa untuk saat ini Alat Berat tersebut masih belum beroperasi dan memang ada kerusakan di beberapa bagian yang membutuhkan perawatan, Hal itu terlihat dari hasil tinjauan ke lokasi Gudang/Workshop di Kantor Dinas PUPR Tubaba Senin (27/2/2023) Beberapa Alat Berat yang terlihat dalam kondisi yang cukup memprihatinkan.
“Memang saat ini alat berat tersebut belum dioperasikan, namun kalau di bilang rusak ya saya akui ada kerusakan-kerusakan ringan seperti rembes oli pada selang dan beberapa bagian, selain itu terkait Ban (Roda) memang tidak bisa diganti semua karena anggaran perawatan kita tidak cukup,”kata Wisnu, salah seorang pejabat di Bidang Bina Marga Dinas PUPR Tubaba yang mengaku bertanggung jawab atas alat berat tersebut. Rabu (1/03/2023)
Dijelaskannya, untuk ditahun lalu pihaknya hanya bisa membeli sebagian ban saja yang dibagi untuk alat berat tersebut dan hanya melakukan perawatan ringan saja, meskipun Wisnu mengakui seharusnya setiap tahun memang Ban tersebut harus diganti.
“Jadi memang tidak cukup anggarannya untuk mengganti semua Ban tersebut, makanya tahun kemaren untuk satu alat berat hanya kita ganti Dua ban saja, karena memang harus dibagi-bagi. Meskipun seharusnya setiap tahun harus rutin diganti,”jelas Wisnu
Kemudian saat disinggung terkait bagaimana operasional kerja alat Berat tersebut dilapangan sehingga mendapatkan pendapatan asli daerah (PAD), ia merasa kebingungan dikarenakan alat berat itu kebanyakan dipinjam secara individu oleh pejabat dan Oknum DPRD.
“Untuk pendapatan PAD ini yang kadang kita kebingungan gimana cara mensiasatinya, sedangkan untuk saat ini target kita 50 juta pertahun untuk PAD. soalnya kebanyakan alat berat kita banyak di pinjem secara individu, kalo pejabat yang pinjem gimana kita enggak bingung, biasanya kalau mereka yang Makai cuma isi solar sama biaya operator nya aja, makanya kedepan akan kita tertipkan lagi dengan membuat proposal Jika mau menggunakan alat berat,” cetusnya. (Khoiri)